Senin, 15 Desember 2014

Trik Investasi Properti Saat Resesi Ekonomi

Kondisi resesi ekonomi merupakan blessing in disguise bagi sebagian investor properti. Pasalnya, di saat seperti ini, pengembang banyak memberikan kemudahan—tak jarang potongan harga—kepada konsumen. Di sisi pasar sekunder, banyak pula orang yang menjual properti karena membutuhkan uang.

“Jika Anda memiliki dana yang cukup untuk membeli properti di masa resesi ekonomi, maka hal tersebut menjadi pilihan ideal untuk berinvestasi. Namun, sebaiknya pikirkan dahulu sebelum membeli properti, karena masa ekonomi yang sulit akan membuat risiko yang lebih besar juga,” jelas motivator dan pengamat properti, Tung Desem Waringin.

Membeli properti selama masa resesi, imbuhnya, bisa menjadi pilihan yang baik bagi banyak investor—tetapi tidak untuk semua orang. Pasalnya, resesi bisa menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan membuat krisis keuangan.

“Jika modal investasi Anda diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk ditabung dengan saldo yang rendah, maka sebaiknya tidak digunakan untuk membeli properti,” jelas Tung.

Menurutnya, masing-masing investor memiliki perbedaan dalam hal sumber daya, tujuan, dan strategi. Jika memiliki dana yang cukup untuk membeli properti atau kemampuan mengambil kredit untuk memenuhi syarat dalam hipotek, maka orang itu dapat mengambil keuntungan dari investasi properti yang ditawarkan.

Di sisi lain, naluri untuk menjual properti ketika harganya mulai jatuh—lantaran resesi—adalah reaksi alami. Makin cepat dijual, makin sedikit kerugian yang diderita.

“Oleh sebab itu, banyak ahli menyarankan, membeli properti dalam keadaan (resesi) tersebut adalah pilihan yang baik. Sementara, pilihan ini tidak cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang mau membeli properti (meski) di saat nilai properti mulai jatuh,” pungkasnya.

Sumber : http://www.rumah.com




Silahkan Baca Info properti Disini :
Langkah Cerdas Untuk Menjadi Developer Properti 
Contoh Desain Properti Rumah Idaman Anda 
Cara Jualan Properti Via Online 
Sistem Informasi Developer Properti 
Jual Paket Desain Rumah 
Langkah Kreatif dan Adaptif Jadi Developer

Kamis, 04 Desember 2014

Inilah 11 Bank Pengucur KPR Berbunga Rendah

 

Data suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dirilis Bank Indonesia Senin (1/12), menyebutkan, ada 11 bank yang memberikan bunga KPR di bawah 10%. Nama-nama bank ini masih sama dengan bank-bank pemberi bunga KPR murah di bulan sebelumnya, dimana delapan di antaranya adalah bank pembangunan daerah (BPD).

Data BI tersebut juga memperlihatkan bank-bank pemerintah belum menurunkan suku bunga KPR ke single-digit, dengan angka berada di kisaran 10,25% – 11,50%.
Sementara itu, empat bank dengan suku bunga KPR di atas 15%, yakni Bank Himpunan Saudara 1906 (15,00%), Bank Yudha Bhakti (15,09%), Bank Kesawan (15,50%), dan Prima Master Bank (15,53%).

Informasi SBDK yang dipublikasikan BI didasarkan atas laporan yang disampaikan oleh bank kepada BI untuk posisi akhir bulan laporan. Informasi SBDK tersebut dapat saja berbeda dengan yang dipublikasikan pada papan pengumuman di setiap kantor Bank, website bank dan/atau surat kabar antara lain karena menggunakan posisi data yang berbeda. Konfirmasi atas kebenaran data dan/atau keterkinian data langsung ditujukan kepada bank yang bersangkutan.

Berikut ini bank pemberi KPR Murah hingga akhir Oktober 2014:
1. BPD Sulawesi Tenggara (7,31%)
2. BPD Jawa Tengah (7,85%)
3. BPD Yogyakarta (8,15%)
4. BPD Nusa Tenggara Timur (8,61%)
5. BPD Jawa Timur (8,97%)
6. Standard Chartered Bank (9,11%)
7. Bank Hana (9,50%)
8. Bank BJB (9,63%)
9. BPD Jambi (9,78%)
10. Bank Woori Indonesia (9,88%)
11. BPD Kalteng (9,97%)

Sumber :  http://www.rumah.com



Silahkan Baca Info ebook properti Disini :
Langkah Cerdas Untuk Menjadi Developer Properti 
Contoh Desain Properti Rumah Idaman Anda 
Cara Jualan Properti Via Online 
Sistem Informasi Developer Properti 
Jual Paket Desain Rumah 
Langkah Kreatif dan Adaptif Jadi Developer