Kondisi resesi ekonomi merupakan blessing in disguise bagi
sebagian investor properti. Pasalnya, di saat seperti ini, pengembang
banyak memberikan kemudahan—tak jarang potongan harga—kepada konsumen.
Di sisi pasar sekunder, banyak pula orang yang menjual properti karena
membutuhkan uang.
“Jika Anda memiliki dana yang cukup untuk membeli properti di masa resesi ekonomi, maka hal tersebut menjadi pilihan ideal untuk berinvestasi. Namun, sebaiknya pikirkan dahulu sebelum membeli properti, karena masa ekonomi yang sulit akan membuat risiko yang lebih besar juga,” jelas motivator dan pengamat properti, Tung Desem Waringin.
Membeli properti selama masa resesi, imbuhnya, bisa menjadi pilihan yang baik bagi banyak investor—tetapi tidak untuk semua orang. Pasalnya, resesi bisa menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan membuat krisis keuangan.
“Jika modal investasi Anda diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk ditabung dengan saldo yang rendah, maka sebaiknya tidak digunakan untuk membeli properti,” jelas Tung.
Menurutnya, masing-masing investor memiliki perbedaan dalam hal sumber daya, tujuan, dan strategi. Jika memiliki dana yang cukup untuk membeli properti atau kemampuan mengambil kredit untuk memenuhi syarat dalam hipotek, maka orang itu dapat mengambil keuntungan dari investasi properti yang ditawarkan.
Di sisi lain, naluri untuk menjual properti ketika harganya mulai jatuh—lantaran resesi—adalah reaksi alami. Makin cepat dijual, makin sedikit kerugian yang diderita.
“Oleh sebab itu, banyak ahli menyarankan, membeli properti dalam keadaan (resesi) tersebut adalah pilihan yang baik. Sementara, pilihan ini tidak cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang mau membeli properti (meski) di saat nilai properti mulai jatuh,” pungkasnya.
Sumber : http://www.rumah.com
Silahkan Baca Info properti Disini :
“Jika Anda memiliki dana yang cukup untuk membeli properti di masa resesi ekonomi, maka hal tersebut menjadi pilihan ideal untuk berinvestasi. Namun, sebaiknya pikirkan dahulu sebelum membeli properti, karena masa ekonomi yang sulit akan membuat risiko yang lebih besar juga,” jelas motivator dan pengamat properti, Tung Desem Waringin.
Membeli properti selama masa resesi, imbuhnya, bisa menjadi pilihan yang baik bagi banyak investor—tetapi tidak untuk semua orang. Pasalnya, resesi bisa menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan membuat krisis keuangan.
“Jika modal investasi Anda diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk ditabung dengan saldo yang rendah, maka sebaiknya tidak digunakan untuk membeli properti,” jelas Tung.
Menurutnya, masing-masing investor memiliki perbedaan dalam hal sumber daya, tujuan, dan strategi. Jika memiliki dana yang cukup untuk membeli properti atau kemampuan mengambil kredit untuk memenuhi syarat dalam hipotek, maka orang itu dapat mengambil keuntungan dari investasi properti yang ditawarkan.
Di sisi lain, naluri untuk menjual properti ketika harganya mulai jatuh—lantaran resesi—adalah reaksi alami. Makin cepat dijual, makin sedikit kerugian yang diderita.
“Oleh sebab itu, banyak ahli menyarankan, membeli properti dalam keadaan (resesi) tersebut adalah pilihan yang baik. Sementara, pilihan ini tidak cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang mau membeli properti (meski) di saat nilai properti mulai jatuh,” pungkasnya.
Sumber : http://www.rumah.com
Silahkan Baca Info properti Disini :
Langkah Cerdas Untuk Menjadi Developer Properti
Contoh Desain Properti Rumah Idaman Anda
Cara Jualan Properti Via Online
Sistem Informasi Developer Properti
Jual Paket Desain Rumah
Langkah Kreatif dan Adaptif Jadi Developer
Contoh Desain Properti Rumah Idaman Anda
Cara Jualan Properti Via Online
Sistem Informasi Developer Properti
Jual Paket Desain Rumah
Langkah Kreatif dan Adaptif Jadi Developer

Setelah berhasil unggul dengan selisih empat suara dari Teguh
Kinarto, Eddy Hussy mulai saat ini menjalankan jabatan barunya sebagai
Ketua Umum asosiasi Real Estate Indonesia (REI) periode 2013-2016. Ada
tiga hal yang menjadi fokus dalam menjalankan programnya di masa 100
hari pertama.


![Ternyata Mendirikan Bisnis Properti Itu Tidak Butuh Modal Besar [Studentpreneur] Ternyata Mendirikan Bisnis Properti Itu Tidak Butuh Modal Besar modal untuk bisnis properti modal bisnis properti mendirikan bisnis properti bisnis properti modal kecil bisnis properti](http://studentpreneur.co/wp-content/uploads/2014/10/modal-bisnis-properti.jpg)
![Inilah Prospek Bisnis Properti Indonesia [Studentpreneur] Inilah Prospek Bisnis Properti Indonesia prospek properti indonesia prospek bisnis properti indonesia prospek bisnis properti bisnis properti indonesia](http://studentpreneur.co/wp-content/uploads/2014/11/rumah.jpg)

![Kisah Inspiratif Anak Muda Bogor Membuat Perumahan Untuk Warga Miskin [Studentpreneur] Kisah Inspiratif Anak Muda Bogor Membuat Perumahan Untuk Warga Miskin rumah murah rumah miskin rumah 100 juta properti elang gumilang profil elang gumilang perumahan murah elang gumilang](http://studentpreneur.co/wp-content/uploads/2014/11/elang-gumilang.jpg)















